WARTALIDIK, Manado – Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, terus berupaya menstabilkan harga daging babi di wilayahnya, yang belakangan mengalami kenaikan. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Gubernur Olly adalah mendatangkan 900 ekor babi dari luar daerah Sulut.
Dalam wawancaranya dengan awak media, Gubernur Olly menjelaskan bahwa pengiriman stok babi dilakukan secara rutin dua kali dalam sebulan. “Setiap kapal mengangkut sekitar 900 ekor babi, baik pejantan maupun indukan, yang kami datangkan dari Bali dan daerah-daerah lain yang memiliki stok babi,” ungkapnya.
Langkah ini, menurut Gubernur Olly, diambil untuk menambah ketersediaan stok dan menekan harga daging babi yang saat ini masih fluktuatif. “Jika stok babi banyak yang masuk, otomatis harga daging babi akan turun. Namun, harga daging babi diperkirakan baru akan stabil pada bulan Mei 2025,” jelasnya.
Penjelasan tersebut berkaitan dengan fakta bahwa banyak dari babi yang didatangkan merupakan indukan yang sedang bunting. “Indukan ini diperkirakan akan beranak sekitar awal Desember 2024. Setelah itu, pada bulan Januari 2025, anakan babi tersebut akan disubsidi oleh pemerintah kepada masyarakat untuk dipelihara,” tambahnya.
Menurut Gubernur Olly, dengan stok babi yang cukup di masyarakat pada bulan Mei 2025, harga daging babi akan kembali stabil. “Pada bulan Mei, harga daging babi akan lebih terkendali karena masyarakat sudah memiliki stok sendiri,” ucapnya optimis.
Saat ditanya mengenai prediksi harga daging babi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Gubernur Olly mengatakan bahwa harga masih fluktuatif. Namun, pemerintah berupaya agar harga tetap terkontrol. “Kami akan memastikan harga tidak melebihi Rp120 ribu per kilogram,” tegasnya.
Gubernur Olly juga menambahkan bahwa upaya mendatangkan babi dari luar daerah akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stok daging babi di Sulawesi Utara. “Darimana pun ada stok babi, akan kami datangkan ke Sulut untuk memastikan ketersediaan cukup dan harga terkendali,” tutupnya.