WARTALIDIK, Manado – Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah Sulawesi Utara (Sulut). Bencana ini mengganggu aktivitas warga serta menutup akses jalan utama, termasuk jalan trans Sulawesi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Brimob Sulut langsung turun ke lokasi bencana untuk mengevakuasi warga terdampak, terutama di daerah Paal 4 Manado. Selain itu, kepala daerah seperti Wali Kota Manado dan Bupati Minahasa turut membantu warga di lokasi kejadian.
Bencana tanah longsor terjadi di berbagai titik, di antaranya:
Kelurahan Paal 4, Tingkulu, dan Batukota di Kota Manado
Jalan trans Sulawesi Manado-Amurang di Pantai Ria
Jalan Raya Tanawangko, Mokupa, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa
Sementara banjir melanda beberapa wilayah seperti:
Kelurahan Taas, Kuala Buha, Bailang, dan Malendeng di Manado
Gereja Elim Malalayang Satu Barat, Kecamatan Malalayang
Jalan Daan Mogot, Dendengan Dalam, dan Ketang Baru
Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang
Bencana ini terjadi dalam beberapa hari terakhir dan puncaknya terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025.
Curah hujan tinggi yang berlangsung selama beberapa hari menyebabkan air meluap dan tanah longsor di berbagai titik. Kondisi ini diperburuk dengan topografi wilayah yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi.
BPBD dan Brimob Sulut bergerak cepat mengevakuasi warga yang terdampak. Alat berat juga dikerahkan untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor dan banjir.
Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, memerintahkan seluruh elemen pemerintah hingga tingkat kabupaten dan kota untuk turun langsung membantu warga.
“Saya minta semua pihak, termasuk pemerintah daerah, bergerak cepat membantu warga yang terkena dampak bencana. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tegas Gubernur.
PUSDALOPS-PB terus memantau kondisi cuaca melalui Citra Satelit Himawari BMKG serta pemantauan DAS melalui CCTV Command Center Manado dan EWS BPBD.