WARTALIDIK, Medan – Cabang olahraga Hapkido kembali menjadi sorotan dengan menambah koleksi medali emas bagi kontingen Sulawesi Utara (Sulut) di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kali ini, Kezia Umboh tampil gemilang di kelas 59 kg, meraih kemenangan telak atas Janitra Silawati dari Kalimantan Timur dengan skor 25-14.
Kemenangan Kezia memperkuat dominasi Hapkido sebagai tambang emas bagi Sulut, menyusul keberhasilan sebelumnya dari Gloria Muntu dan Andre Waturandang yang juga menyumbang medali emas. Total, Hapkido kini telah menyumbangkan tiga medali emas bagi tim Sulut, menjadi salah satu cabang olahraga yang paling berkontribusi.
Namun, prestasi Sulut tidak berhenti di situ. Selain emas dari Kezia, Kamis ini juga diwarnai tambahan medali perak dari cabang balap sepeda oleh Jireh Waleleng, serta medali perunggu dari pesilat Atilya Mamusung di kelas C Putri.
Dengan perolehan tersebut, total sudah 14 medali yang diraih kontingen Sulut dalam ajang PON 2024, terdiri dari 4 emas, 4 perak, dan 6 perunggu. Target yang diusung KONI Sulut untuk melampaui pencapaian di PON Papua kini semakin dekat, dengan sejumlah cabang olahraga andalan yang masih berpeluang besar menyumbangkan medali.
Potensi besar juga datang dari cabang tinju, di mana Israela Saweho, Axel Kerimela, dan Faran Papendan siap bertarung untuk memperebutkan medali. Srikandi terjun payung Sulut, Pingkan Mangadi, juga menjadi harapan besar di nomor perorangan putri ketepatan mendarat, sementara cabang bridge sudah mendekati babak final dengan tiga pasangan putra yang siap bertarung di partai puncak.
Tak hanya itu, nomor beregu putra dan mix pasangan di cabang bridge juga berpotensi menyumbang medali pada Jumat (14/09/2024) di Tekengon, Aceh. KONI Sulut juga menaruh harapan besar pada cabang soft tenis, yang mengandalkan para atlet berprestasi yang pernah berlaga di SEA Games Vietnam.
Dengan masih banyaknya cabang olahraga yang belum selesai, peluang Sulut untuk terus menambah pundi-pundi medali di PON 2024 terbuka lebar. Cabang bersepeda dan taekwondo, yang diikuti oleh atlet-atlet berbakat Sulut, juga menjadi tumpuan untuk memperkuat posisi Sulut dalam klasemen medali.