Mengawali Tahun 2025 dengan Syukur: Ketua Umum FKPKB PGI Prof. Olly Dondokambey, Dorong Pria Kaum Bapak untuk Selalu Bersyukur

WARTALIDIK, Jakarta – Mengusung tema “Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru” (bdk Wahyu 21:5), Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FKPKB) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menggelar Ibadah Syukur Awal Tahun 2025.

Bertempat di Auditorium lantai 5 Grha Oikoumene, Jakarta, acara ini berlangsung khidmat pada Jumat (17/1/2025), dengan dihadiri pengurus FKPKB, pimpinan sinode gereja, dan berbagai tokoh Kristen.

Dalam sambutannya, Ketua Umum FKPKB PGI, Olly Dondokambey, mengajak kaum bapak untuk selalu bersyukur dan mempererat hubungan dengan Tuhan. “Khotbah tadi mengingatkan kita, kaum bapak, agar lebih dekat kepada Tuhan. Godaan di sekitar kita sangat mudah memengaruhi, dan jika tidak hati-hati, hal ini akan berdampak pada kehidupan kita sebagai orang Kristen,” ungkap Olly, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PGI.

Olly menambahkan bahwa situasi global saat ini memprihatinkan, dengan banyaknya pergolakan politik dan ekonomi yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat. “Kita patut bersyukur dapat memasuki tahun 2025. Kaum bapak harus terus berdoa agar mendapat kemuliaan dari Tuhan dan menjadi berkat bagi keluarga,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Wasekum PGI, Pdt. Lenta Enni Simbolon. Ia menekankan pentingnya peran kaum bapak sebagai imam dalam keluarga, terutama di tengah berbagai krisis yang sedang melanda. “Sidang Raya XVIII PGI di Toraja mengidentifikasi adanya polycrisis, termasuk krisis keluarga dan pendidikan. Oleh karena itu, dalam Program Kegiatan Bersama PGI (Prokelita), ditekankan pentingnya meningkatkan kualitas spiritualitas keluarga Kristen,” ujarnya.

Pdt. Lenta juga menegaskan bahwa kaum bapak memiliki tanggung jawab besar untuk membangun fondasi spiritual keluarga yang kokoh di tengah tantangan zaman.

Ibadah Syukur Awal Tahun 2025 FKPKB PGI tidak hanya dihadiri oleh para pengurus, tetapi juga pimpinan sinode gereja, PGIW, MPH-PGI, MP-PGI, tokoh, serta sejumlah aktivis Kristen. Sementara Pdt. Marthinus Liur didapuk sebagai pelayan firman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *