WARTALIDIK, Manado — Menjelang pemilihan gubernur Sulawesi Utara (Sulut), nama Drs. Steven Kandouw semakin mencuat sebagai calon kuat yang dinilai paling tepat untuk memimpin provinsi ini. Bersama pasangannya, Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT), Steven dipandang memiliki rekam jejak yang bersih dari kasus korupsi dan tindak pidana lainnya, sebuah reputasi yang semakin memperkokoh kepercayaan publik terhadapnya.
Steven Kandouw, yang telah mendampingi Gubernur Olly Dondokambey sebagai Wakil Gubernur selama hampir satu dekade, memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang arah pembangunan Sulut. Selama masa jabatannya, Steven terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai program strategis, yang dinilai berhasil membawa perubahan positif bagi provinsi ini.
Dukungan terbuka dari Olly Dondokambey terhadap Steven untuk melanjutkan kepemimpinan menegaskan bahwa ia adalah sosok yang dipercaya mampu menjaga kesinambungan pembangunan. Hal ini serupa dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden, karena menilai Prabowo telah memahami visi pembangunan nasional.
Di tingkat daerah, Steven Kandouw dipandang sebagai figur yang siap melanjutkan agenda pembangunan, sekaligus menghadapi tantangan berat di tengah ancaman krisis ekonomi global yang berdampak luas, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Dengan posisi strategis Sulut sebagai pintu gerbang Asia Pasifik, dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya memahami dinamika lokal tetapi juga mampu merespon cepat perubahan global.
“Steven Kandouw adalah tokoh paling ideal untuk memimpin Sulut. Ia telah membuktikan kepemimpinannya selama dua periode sebagai Wakil Gubernur dan sangat memahami arah pembangunan daerah ini ke depan,” ujar Dr. Stefanus Sampe, pakar politik dan pemerintahan Sulut. Menurutnya, pengalaman Steven membuatnya siap mengawal masa depan Sulut di tengah dinamika yang semakin kompleks.
Di sisi lain, Dr. Jhony Lengkong, pakar politik Sulut, memperingatkan risiko memilih pemimpin yang salah. Ia mengingatkan bahwa perubahan yang tidak tepat bisa berdampak negatif, sebagaimana terjadi di Jakarta ketika Anies Baswedan mengambil alih kepemimpinan dan mengabaikan kebijakan pendahulunya, Ahok. “Jika pembangunan yang telah direncanakan dengan baik terganggu, Sulut bisa mengalami kemunduran,” kata Lengkong.
Steven Kandouw, dengan visi yang jelas, rekam jejak bersih, dan dukungan luas, dianggap mampu menjaga stabilitas pembangunan serta membawa Sulut semakin maju. Bersama Alfred Denny Tuejeh, pasangan ini diharapkan dapat menjawab tantangan masa depan dan menjaga momentum pembangunan yang telah dimulai. Bagi masyarakat Sulut, pilihan ini akan menjadi penentu arah provinsi mereka dalam dekade mendatang.